Warga Huntap Galodo 2024 di Rambatan Keluhkan Air Bersih dan Ketiadaan Lahan Pertanian
Tanah Datar, BeritaSumbar.ID – Warga korban bencana galodo 2024 yang kini menempati hunian tetap (huntap) di Ladang Laweh, Jorong Rambatan, Nagari Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, mengeluhkan minimnya pasokan air bersih serta ketiadaan lahan pertanian untuk dikelola sebagai sumber penghasilan pascabencana.
Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap perekonomian penghuni huntap. Sebagian besar warga yang berprofesi sebagai petani terpaksa tetap mengelola lahan pertanian dan perkebunan di daerah asal mereka, sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan yang cukup besar untuk transportasi dari huntap ke ladang.
Mursal (70), salah seorang penghuni huntap, mengungkapkan bahwa ia merasa kesulitan memenuhi kebutuhan biaya transportasi, terutama untuk pembelian bensin kendaraan akibat jarak yang cukup jauh menuju lahan pertaniannya.
“Saya merasa berat untuk membeli bensin, karena jarak dari sini ke ladang cukup jauh. Rata-rata kami di sini adalah petani, kalau jarak jauh tentu biaya kami juga besar,” ujarnya, Kamis (25/12).
Mursal menambahkan, sebelumnya warga sempat mendapat informasi bahwa pemerintah daerah akan menyediakan lahan pertanian di sekitar kawasan huntap agar bisa dikelola oleh warga. Namun, hingga kini rencana tersebut belum juga terealisasi.
“Sebelumnya ada dijanjikan tanah di samping ini bisa kami olah, tapi sampai saat ini belum ada kejelasan dari pemerintah,” tambahnya.
Keluhan serupa disampaikan Pipit, warga lainnya. Ia menyoroti sulitnya akses air bersih di kawasan huntap. Menurutnya, pasokan air bersih saat ini hanya disuplai dengan mobil tangki dari pemerintah daerah sesuai jadwal tertentu, sehingga penggunaan air menjadi sangat terbatas.
“Di sini kondisi air bersih juga sulit, karena pasokan air hanya disuplai lewat tangki yang dikirim sesuai jadwal. Tentu dengan kondisi itu, penggunaan kami sangat terbatas,” ujarnya.
Pipit berharap pemerintah dapat mencari solusi jangka panjang dengan memanfaatkan sumber mata air langsung agar kebutuhan air bersih warga bisa terpenuhi secara layak.
“Harapan kami, kalau bisa air bersih di sini disuplai langsung dari mata air dengan debit yang cukup, sehingga kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi dengan baik,” harapnya.
Warga berharap pemerintah daerah segera memberikan kepastian terkait lahan pertanian yang dijanjikan serta menghadirkan solusi permanen atas persoalan krisis air bersih di kawasan huntap tersebut. (McD)

Komentar
Posting Komentar